Bagi para pegiat survey pemetaan tentu sudah tidak asing lagi dengan tools satu ini. Total Station ibarat senjata utama mereka, khususnya bagi yang menekuni dunia survey pemetaan terestris. Namun bagaimanakah sejarah dari total station ini ditemukan dan bagaimana perkembangan teknologi total station di era modern sekarang ini? disini jasaukurtanah.com akan kita coba ulas secara sederhana dan singkat.
Total Station adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk melakukan pekerjaan pengukuran dan pemetaan tanah. Total Station merupakan alat ukur yang terintergrasi antara pengukuran sudut baik itu sudut horizontal maupun vertikal dengan pengukuran jarak secara digital.
Menurut Wikipedia, Total Station adalah instrumen optis/elektronik yang digunakan dalam pemetaan dan konstruksi bangunan. Total station merupakan teodolit terintegrasi dengan komponen pengukur jarak elektronik (electronic distance meter (EDM)) untuk membaca jarak dan kemiringan dari instrumen ke titik tertentu.
Dari kombinasi jarak dan sudut inilah kita bisa mendapatkan nilai koordinat atau nilai posisi 3 dimensi yang merupakan data terpenting ketika kita melakukan pekerjaan pengukuran dan pemetaan tanah.
![](https://www.jasaukurtanah.com/wp-content/uploads/2021/04/IMG_2268.jpg)
Sejarah dan Awal Mula Ditemukannya Total Station
Dalam permulaannya, Total Station ketika diluncurkan dikenal dalam berbagai nama. Banyak orang yang menyebut Total Station dengan istilah Electronic Taechometer dan EDM Theodolite kala itu.
Namun sebenarnya, kata Total Station baru mulai digunakan pertama kali sejak salah satu brand yang cukup ternama yakni Hewlett-Packard (HP) memperkenalkan salah satu produk terbaru mereka yang diberi nama Model 3810A sekitar tahun 1975-an.
![Total Station ketika pertama kali diperkenalkan. Total Station merk Hawlett-Packard (HP) model 3810A](https://www.jasaukurtanah.com/wp-content/uploads/2021/04/5CF9B365-9E15-49DB-B161-DC28C13A77BB.jpg)
Karena mungkin terdengar cukup easy listening, Total Station seolah dijadikan sebagai nama baku untuk semua peralatan yang memiliki fungsi seperti Theodolite tapi terintegrasi dengan Electronic Distance Measurement (EDM).
Sejak saat itulah sampai sekarang kita mengenal yang dinamakan Total Station.
Pengukuran Pada Masa Lampau
Sebelum kita semua mengenal yang dinamakan Total Station, praktis pengukuran tanah atau pengukuran topografi hanya mengandalkan berbagai macam peralatan manual seperti pita ukur, waterpass atau penyipat datar, dan theodolite untuk melakukan pengukuran sudut.
![Theodolite jadul yang digunakan pada masa sebelum ditemukannya total station](https://www.jasaukurtanah.com/wp-content/uploads/2021/04/5038747E-B9FD-4C05-92D6-3A3F4F529C6B.jpg)
Hal ini tentu sedikit menyulitkan untuk mendapatkan data pengukuran dengan kualitas yang baik. Terutama untuk pengukuran topografi yang membutuhkan data posisi 3 dimensi pada suatu objek yang diukur.
Gambar yang disajikan diatas merupakan gambar dari Theodolite jadul atau theodolite masa lampau yang digunakan untuk melukan pengukuran pada sekitar pertengahan abad ke 19. Theodolite tersebut berukuran 6 inch dan dikembangkan oleh seorang bernama William Würdemann pada sekitar tahun 1850-an. Ada yang sudah lahir? tentu belum dong, mengada-ada saja.
Mengingat ketika kita melakukan pengukuran topografi selain dibutuhkan data sudut juga dibutuhkan data jarak untuk mendapatkan nilai koordinat atau posisi 3 dimensi. Pada masa lampau, pengukuran jarak hanya menggunakan peralatan yang cukup sederhana seperti pita ukur.
Jika tidak cukup ektra hati-hati ketika proses akuisisi data pengukuran topografi tentu hal ini akan sedikit merepotkan karena pengukuran jarak dengan menggunakan pita ukur tentu sangat rawan terjadinya berbagai kesalahan.
Contoh paling sederhana adalah pita ukur yang sedikit melengkung atau sedikit berbelok ketika dilakukan penarikan. Bahkan sampai kesalahan pembacaan angka yang tertera juga merupakan satu dari banyak faktor yang dapat menyebabkan data pengukuran menjadi kurang baik.
Baru kemudian sejalan dengan revolusi industri khususnya di bidang teknologi survey pemetaan kita mulai mengenal yang dinamakan Electronic Distance Measurement (EDM). Dari sinilah kemudian perlahan sejarah total station akan sedikit lebih dekat untuk ditemukan dan diperkenalkan kepada publik.
![Pengukuran pada masa lampau](https://www.jasaukurtanah.com/wp-content/uploads/2021/04/FC633DCC-A712-48A2-8E05-FAA9A2CA8A59.jpg)
Electronic Distance Measurement
Dilihat dari namanya saja tentu kita sudah tahu seperti apa fungsi dan kegunaan dari Electronic Distance Measurement (EDM) ini.
Ya benar sekali. EDM adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk melakukan pengukuran secara digital dengan memanfaatkan gelombang elektromagnetik yang dipancakarkan kemudian diterima kembali dan diolah sedemikian rupa sehingga kita bisa mendapatkan besaran nilai jarak dari suatu objek di permukaan tanah.
EDM pertama kali dikembangkan yakni pada sekitar pertengahan abad 20, tepatnya pada sekitar tahun 1940-an. Namun perangkat ini baru dikomersilkan pada sekitar tahun 1960-an.
Dengan ditemukannya EDM maka berbagai kesalahan elementer ketika melakukan pengukuran jarak dapat direduksi secara siginifikan. Tidak lama dari mulai dikembangkannya EDM, teknologi semakin berevolusi sehingga EDM ini kemudian diintegrasikan dengan peralatan pengukuran sudut seperti theodolite sehingga mulai ditemukanlah Total Station ini.
Secara sederhana Total Station adalah penggabungan dari kedua jenis alat yang sudah dikembangkan terlebih dahulu, yakni Theodolite untuk melakukan pengukuran sudut dan EDM untuk pengukuran jarak.
Baca Juga Beberapa Artikel lain dari kami
Pemetaan dengan Menggunakan Drone
Mengenal Terrestrial Laser Scanner. Invovasi dalam Survey Pemetaan
Pengenalan GNSS dan Aplikasinya dalam Survey Pemetaan
Total Station di Era Modern
Semenjak diperkenalkan pertama kali di sekitar tahun 1970-an, Total Station sudah banyak mengalami perubahan dan perkembangan. Baik dari segi main design maupun dari segi kelengkapan fitur yang ada di dalamnya.
Namun dari banyaknya perubahan dan perkembangan itu pada dasarnya penggunaan total station secara garis besar masihlah sama. Yaitu digunakan untuk mendapatkan nilai koordinat atau posisi 3 dimensi dari suatu objek yang diukur.
Jika pada jaman dahulu para pegiat survey pemetaan hanya mengetahui bahwa Total Station merupakan peralatan integrasi antara Theodolite dan EDM maka pada era modern ini teknologinya sudah jauh berkembang. Meskipun masih mengusung main concept yang sama.
Mulai dari Total Station yang tidak memerlukan objek pemantul gelombang elektromagnetic seperti prism yang banyak orang mengenalnya dengan istilah Reflectorless Total Station sampai pada Robotic Total Station yang mampu bergerak sendiri dengan mengenali perpindahan atau pergerakan dari reflector prismanya. Bahkan pada baru-baru ini juga berbagai brand memperkenalkan Total Station yang sudah terintegrasi dengan salah satu Operating System paling populer di kalangan pengguna gawai yakni Android. Dengan diintegarsikannya dengan OS maka perkembangan dari fitur-fitur yang ada di dalamnya tentu akan sangat membantu kita sebagai pengguna ketika melakukan pengukuran dan pemetaan topografi.
![Robotic Total Station](https://www.jasaukurtanah.com/wp-content/uploads/2021/04/GT-1200_Topcon_total-robotic-station-W.jpg)
Teknologi memang tidak bisa kita lawan. Satu-satunya yang bisa kita lakukan adalah beradaptasi dengannya. Kemudian memanfaatkannya sehingga segala sesuatu akan menjadi lebih maksimal lagi dibanding era-era sebelumnya.
Akhir Kata
Akhir kata. Apakah kalian belajar hal baru tentang sejarah total station dan perkembangannya hari ini? jika iya dan mungkin konten ini bermanfaat, silakan bagikan atau share ke teman-teman kalian di social media agar tidak hanya kalian saja yang belajar hal baru pada hari ini. Satu share kebaikan akan menghasilkan kebaikan lainnya juga kok hehe
Dan apabila ada yang membutuhkan jasa pengukuran tanah, silakan hubungi kami. Dengan senang hati kami akan memberikan hasil yang terbaik bagi anda.
Terima kasih dan sampai bertemu kembali di artikel selanjutnya.