Mengenal Terrestrial Laser Scanner – Tidak bisa kita pungkiri bersama, bahwasanya perkembangan teknologi khususnya di bidang survei dan pemetaan di masa kini semakin berkembang. Variasi dalam akuisisi data pun memudahkan kita sebagai Surveyor (User) untuk memilih metode mana yang lebih efisien untuk digunakan selama kegiatan pengukuran. Pun demikian dengan peralatan yang akan digunakan, jika untuk metode pengukuran terestris konvensional kita mengetahui ada instrumen seperti Theodolite, Waterpass, EDM, kemudian Total Station. Ada satu lagi teknologi yang perlu kita ketahui bersama yaitu Terrestrial Laser Scanner.
Terrestrial Laser Scanner adalah sebuah instrumen yang mana fungsi dan kegunaanya tetaplah sama yakni untuk akuisisi data. Kemudian apa yang membedakan antara Laser Scanner dengan instrumen konvensional lainnya? apa kelebihan dan kekurangannya? mari kita simak bersama-sama.
Definisi Terrestrial Laser Scanner
Sesuai dengan namanya, instrumen ini memanfaatkan teknologi laser untuk akuisisi data survei. Dimana data yang dihasilkan umumnya berupa titik-titik (point cloud) yang juga merupakan koordinat dari objek atau lingkungan sekitar secara real. Data dari laser scanner kemudian ditampilkan dalam bentuk 3 dimensi yang tentu saja akan sangat berguna untuk kepentingan-kepentingan rekayasa engineering dalam berbagai aspek.
Pengukuran menggunakan instrumen Terrestrial Laser Scanner juga termasuk klasifikasi survei terestris. Mengapa? karena kembali lagi ke pengertian terestris itu sendiri, objek dari observasi survei nya tetap berada di permukaan bumi dengan pemanfaatan instrumennya pun juga di atas permukaan bumi, bukan pesawat dan juga bukan satelit.
Terrestrial Laser Scanner, yang selanjutnya akan disebut dengan istilah TLS merupakan High Definition Surveying (HDS) yang mana merupakan suatu revolusi dalam proses survei pemetaan dewasa ini. TLS dapat mengambil data lebih cepat dan lebih detail jika dibandingkan dengan metode konvensional.
Kelebihan Terrestrial Laser Scanner
Adapun beberapa kelebihan Terrestrial Laser Scanner jika dibandingkan metode konvensional diantaranya:
- Lebih efisiensi dari segi timing, karena perolehan data survei akan jauh lebih cepat
- Kualitas data jelas lebih teliti karena memiliki resolusi spasial yang jauh lebih detail ketimbang metode konvensional
- Ambiguitas data lebih sedikit
- Tingkat detail dan kerapatan yang lebih tinggi
- Cara perolehan atau akuisisi data yang lebih aman karena juga menggunakan prinsip survei dengan penginderaan jauh/remote sensing (tanpa menyentuh objek observasi)
- Proses akuisisi dan penerimaan data yang relatif tidak menganggu proses industri
- Hasil yang berupa point cloud yang bisa digunakan dan ditinjau kembali oleh pihak lain sehingga dapat secara signifikan meningkatkan ke-efisien-an pekerjaan terutama di bidang engineering
Jangan Lupa Baca Juga :
- Pengenalan GNSS dan Aplikasinya
- Drone Multicopter, Salah Satu Alternatif Pemetaan yang Ringkas dan Cepat
- Cerita dari Danau di Pegunungan Alpen Swiss. Kombinasi antara Survey Hidrografi dan UAV
- Berkenalan dengan AutoCAD Civil 3D
Prinsip kerja TLS sendiri memanfaatkan sinar laser yang ditembakkan oleh alat ke arah suatu objek. Yang kemudian sinar tersebut dipantulkan kembali oleh objek tersebut dan ditangkap oleh Terrestrial Laser Scanner. Konsep seperti ini hampir-hampir mirip dengan sonar yang biasa digunakan untuk pengukuran di perairan. Bedanya yang ditembakkan sonar adalah gelombang suara, sedangkan yang ditembakkan oleh TLS ini adalah sinar laser. Laser yang ditembakkan pun tidak secara continue bergantung pada titik per titik, oleh karena itu hasilnya pun berupa sekumpulan titik-titik atau kita sebut dengan istilah point cloud namun dengan kecepatan yang sangat tinggi dan bervariasi antara ratusan sampai ribuan titik yang terekam dalam satu detik.
Pemanfaatan Terrestrial Laser Scanner
Aplikasi Terrestrial Laser Scanner sendiri bisa diaplikasikan dalam berbagai bidang, terutama di aspek yang terkait dengan engineering. Diantara dari contoh pemanfaatan teknologi TLS ini adalah:
1. Oil dan Gas
Dalam industri Oil and Gas, teknologi TLS dapat digunakan untuk proses redesign engineering. Dimana outputnya adalah berupa As Built Drawing. Sebagai ilustrasi bagaimana tahapan TLS untuk keluaran As Built Drawing bisa dimodelkan seperti gambar dibawah ini.
Laser Scanning Survey diatas adalah berupa well head yang terdapat pada lapangan geothermal. Deliverables yang diperlukan dari hasil pengukuran ini adalah berupa data Well Head Layout, Coordinat Point, Piping Coordinat Point, Well Head Dimension, dan Well Head Orientation.
Dari gambar diatas, proses pertama yang dihasilkan adalah point cloud dengan melakukan survei menggunakan alat Leica HDS3000. Kemudian proses selanjutnya adalah memproses data dan merubahnya menjadi 3D model atau permodelan 3 dimensi menggunakan perangkat lunak dari Terrestrial Laser Scanner itu sendiri.
Setelah dimodelkan secara 3 dimensi proses selanjutnya adalah mengkonversi dari gambar 3 dimensi menjadi gambar 2 dimensi. Data permodelan 3 dimensi sendiri sangat diperlukan dalam proses untuk mengetahui sebuah layout dari sebuah equipment. Disamping hal tersebut, data informasi jumlah equipment,dimensi pipa, jumlah elbow, valve, Instrument, Cable Tray, juga dapat diketahui.
Dengan adanya Informasi dari data-data tersebut, akan memudahkan bagi seorang Plant Designer atau siapapun yang bekerja di bagian design untuk melakukan modifikasi pada piping maupun Struktural, tanpa harus melakukan site visit dengan mengukur ulang di lapangan dimana tingkat akurasi dari alat Laser Scanner ini adalah sebesar 2mm-5mm. Sehingga dalam hal ini proses modifikasi akan lebih cepat, serta mengurangi resiko kesalahan dalam konstruksi, hal ini tentu saja akan menghemat dalam operational cost.
2. Bidang Arsitektur
Dalam bidang arsitektur sendiri penggunaan teknologi Terrestrial Laser Scanner juga bisa digunakan, diantaranya untuk memindai bangunan-bangunan yang memiliki nilai sejarah atau heritage yang tinggi. Seperti yang baru-baru ini dilakukan oleh Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta yang mana memindai Tugu Pal Putih atau lebih dikenal masyarakat dengan nama Tugu Jogja.
Gambar di atas adalah pointcloud hasil pemindaian. Area-area yang hitam seperti bayangan yang nampak di antara pointcloud adalah area scan yang terhalang obyek, karena Laser Scanner tidak dapat mencapai dan memindai obyek yang terhalang. Obyek yang bisa mem-blok tembakan laser tidak hanya benda padat, tapi juga benda-benda seperti asap tebal, kabut tebal, tetesan air hujan, itu semua akan menghalangi obyek yang ada dibelakangnya.
3. Bidang Rekayasa Engineering
Untuk bidang rekayasa engineering TLS juga dapat memberikan kontribusi yang lebih. Dengan pemindaian yang lebih rapat dan teliti akan sangat berguna bagi seorang Engineer dalam membantu pekerjaannya. Adapun contoh survey yang bisa digunakan untuk proses rekaya engineering diantaranya:
a. Survey dan dokumentasi façade bangunan untuk menghasilkan informasi elevasi, rencana lantai dan sebagainya.
b. Survey untuk menghitung volume secara akurat, misalnya galian dan timbunan pada perusahaan tambang.
c. Survey permukaan tebing untuk melakukan kajian akurat perubahan/deformasi permukaan tebing.
d. Survey untuk mengetahui adanya pelanggaran atau kesalahan dalam satu konstruksi bangunan/jalur produksi atau perpipaan/kabel.
e. Perhitungan volume Stockpile batu bara di industri pertambangan
f. Survey Topografi secara umum
g. Dan lain sebagainya.
Demikian, pengenalan singkat mengenai aplikasi dan teknologi Terrestrial Laser Scanner untuk bidang Survei dan Pemetaan. Semoga mampu menambah wawasan pembaca sekalian. Kami akan sangat terbuka jika terkait dengan diskusi mengenai survei dan pemetaan. Silakan tinggalkan komentar pada kolom yang sudah disediakan. Jika dari para pembaca ada yang membutuhkan jasa pengukuran dan pemetaan silakan hubungi kami untuk informasi lebih lanjut