Pemetaan Drone untuk Pengembangan dan Perencanaan Kawasan Agrowisata – Pada tahun 2021 ini kami dari jasaukurtanah.com selaku penyedia jasa survey pemetaan mendapatkan sebuah amanah dari client untuk membantu perencanaan sebuah kawasan wisata dengan menggunakan pemetaan drone di Yogyakarta
Adapun data dari pemetaan drone di Yogyakarta ini nantinya akan digunakan untuk studi banding dan kajian dalam perencanaan pembuatan kawasan agrowisata di wilayah tersebut
Yogyakarta selama ini memang dikenal sebagai daerah dengan potensi wisata terbesar di Indonesia. Tidak hanya turis lokal tapi turis mancanegara pun juga kerap mengunjungi Yogyakarta untuk dijadikan destinasi wisata
Baca Juga
Pemetaan Drone. Alternatif Pemetaan yang Praktis
Persiapan Sebelum Akuisisi Data
Sebelum dilakukan pengambilan data di lapangan, yang harus dipastikan terlebih dahulu adalah batasan area yang dipetakan dalam pekerjaan kali ini. Dalam tahapan ini, lokasi di lapangan harus benar-benar ditinjau terlebih dahulu agar memastikan metode seperti apa yang tepat untuk digunakan dalam pekerjaan survey pemetaan ini
Lokasi pemetaan berada di sebuah desa di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan kondisi topografi yang terbentang cukup luas serta memiliki pemandangan yang sangat menarik apabila dikembangkan untuk dijadikan kawasan wisata. Total lahan di area yang akan dipetakan kali ini adalah sekitar 44 hektar dengan sebagian besar kawasan terdiri dari area persawahan dan kebun tebu
Atas dasar pertimbangan lokasi inilah mengapa metode pemetaan drone kami pilih untuk digunakan pada proses pekerjaan survey pemetaan kali ini
Setelah meninjau lapangan dan berkoordinasi dengan warga serta perangkat desa setempat, barulah beberapa hari kemudian bisa dimulai untuk pengambilan data dengan pemetaan drone ini
Pada tahapan preliminary survey ini kami juga sudah merencanakan dimana saja akan diletakkan dari beberapa titik yang akan digunakan sebagai Ground Control Point (GCP)
Karakteristik lahan yang terdapat bukit dan cukup tinggi menjadikan alasan mengapa survey pendahuluan seperti ini sangat penting untuk dilakukan sebagai bagian dari pekerjaan pemetaan drone. Dengan mengetahui karakteristik lahan secara spesifik dan detail, tim pengukuran yang nantinya melakukan akuisisi data di lapangan dapat melakukan perencanaan secara matang dan diharapkan mampu mendapatkan output dan outcome yang maksimal dengan tingkat kinerja yang efisien
Akuisisi Data
Setelah persiapan dirasa cukup matang barulah tim survey berangkat lagi ke lapangan untuk memulai hari pertama untuk melakukan akuisisi data
Pengukuran Batas Area Pemetaan
Data pertama yang diambil adalah batas area yang akan dipetakan. Pada pengukuran batas kali ini kami menggunakan metode ekstra terestrial dengan GNSS/GPS Geodetik agar pada saat pengukuran batas di lapangan dapat dipandu langsung oleh pamong dan warga desa setempat
Hal ini ditujukan agar nantinya batas area tidak rancu dan keliru dikarenakan jika hanya mengandalkan dengan drone saja tanpa adanya pengukuran secara langsung terhadap batasnya, interpretasi ketika penunjukan batas akan sedikit kesulitan
Pengukuran Ground Control Point (GCP)
Karena pemetaan drone ini produk akhirnya adalah peta topografi yang mana nanti akan digunakan sebagai kajian dan studi banding, maka titik kontrol di darat adalah wajib hukumnya. Titik kontrol di darat ini biasa disebut dengan Ground Control Point (GCP)
Ground Control Point (GCP) yang digunakan dalam pemetaan drone kali ini diukur menggunakan pengamatan GNSS dengan mode jaring statik. Menggunakan mode jaring statik merupakan opsi yang tepat untuk bisa mendapatkan nilai koordinat yang lebih teliti jika dibandingkan dengan menggunakan metode Real Time Kinematik (RTK) mengingat GCP ini nantinya juka akan digunakan sekaligus sebagai titik kontrol untuk pekerjaan selanjutnya
Baca Juga :
1. Pengenalan GNSS dan Aplikasinya
2. Beberapa faktor yang mempengaruhi ketelitian pada pengamatan GNSS
Pemotretan Foto Udara
Setelah GCP diukur dan dipasang di lapangan, langkah selanjutnya adalah akuisisi data dengan foto udara
Proses akuisisi data foto udara pada pemetaan drone ini menggunakan multirotor dari DJI dengan seri Phantom 4 Pro
Dalam akusisi data pada pemetaan drone ini yang menjadi tantangan terbesar adalah masalah cuaca, beberapa kali kami sempat membatalkan misi penerbangan dikarenakan faktor cuaca yang tidak menentu. Dibutuhkan cuaca yang cerah untuk bisa menghasilkan data foto udara yang baik dan jelas mengingat peta foto udara yang dihasilkan dari pemetaan drone ini nanti juga akan dijadikan sebagai bahan presentasi oleh client terhadap calon investor
Selain mengambil data foto, tim kami juga mendapat misi tambahan yakni membuat video profil untuk lokasi tersebut. Video berdurasi kurang lebih 15 menit ditujukan juga sebagai bahan dalam presentasi client untuk meminat para calon investor dalam project pengembangan kawasan wisata ini
Pengolahan Data
Setelah data lapangan selesai dilakukan proses akuisisi, langkah selanjutnya adalah pengolahan data
Pengolahan data yang dimaksud adalah pengolahan untuk data batas lahan dan Ground Control Point (GCP) yang diukur menggunakan GPS Geodetik, serta data Foto Udara yang dihasilkan dari Drone DJI Phantom 4 Pro
Setelah masing-masing data tersebut diolah dan didapatkan hasil yang maksimal, barulah kesemua data dikombinasikan sehingga dapat diperoleh Peta Foto Udara dan Peta Topografi sebagai produk dari kegiatan Pengukuran dan Pemetaan Topografi kali ini
Waktu Pengerjaan Pengukuran Pemetaan Topografi
Pengerjaan Pengukuran dan Pemetaan Topografi untuk rencana kawasan agrowisata di Yogyakarta ini memakan waktu kurang lebih 1 bulan mulai dari tahap persiapan sampai tahap End-Product
Untuk akuisisi data foto udara diperlukan waktu 1 sampai 2 hari di lapangan, sementara untuk proses pengambilan data batas lahan dan GCP dengan GPS Geodetik memakan waktu kurang lebih 7 hari. Kemudian sisanya dihabiskan untuk proses pengolahan data termasuk penyajian serta pembuatan laporan
Hasil Pengukuran Pemetaan Topografi dengan menggunakan Pemetaan Drone ini juga terlebih dahulu kita konsultasikan terhadap client dan perangkat desa terkait sehingga semua yang terlibat dalam pekerjaan ini sudah dapat menerima hasil pemetaan sesuai dengan apa yang mereka butuhkan
Peninjauan kembali terhadap batas-batas lahan juga menjadi concern tersendiri mengingat tanah yang digunakan adalah tanah kas desa dan berbatasan langsung juga dengan tanah kas desa di sebelahnya
Akhir Kata
Bagi anda yang membutuhkan jasa pengukuran topografi dan pemetaan lahan dan sebagainya, baik menggunakan mode konvensional seperti pengukuran terestris dengan Total Station maupun pengukuran dengan GPS Geodetic atau Pemetaan Drone, tentu saja anda bisa menghubungi kami melalui contact person yang sudah terlampir
Dengan senang hati kami akan memberikan hasil yang terbaik untuk kebutuhan Anda. Sesuai dengan moto kami, Memberikan Yang Terbaik – Menyelesaikan Dengan Sempurna, kami akan memberikan garansi hasil terbaik untuk kebutuhan anda dalam jasa survey pemetaan
Konsultasikan segera permasalahan Anda kepada kami, dan akan kami berikan solusi terbaik bagi Anda
WGS-engineering | Your Best Surveying Partner