Pemetaan Menggunakan Foto Udara – Pemetaan secara fotogrametri merupakan kegiatan pemetaan untuk memperoleh data spasial (posisi, luasan, dimensi) dari hasil pengolahan data foto hasil pemotretan udara memanfaatkan wahana udara.
Keuntungan pemetaan secara fotogrametri yaitu antara lain cakupan pemetaan dapat lebih luas dengan waktu pengerjaan yang lebih singkat, kenampakan obyek yang dipetakan adalah gambaran sebenarnya di lapangan secara tampak atas.
Salah satu alternatif metode pemetaan secara fotogrametri adalah pemotretan udara menggunakan wahana UAV (unmanned aerial vehicle). Dengan memanfaatkan wahana UAV tempat take off dan landing wahana dapat lebih fleksibel pada area terbuka di sekitar area pemotretan hingga berjarak 10 km, waktu pemotretan dapat dilakukan kapanpun pada cuaca cerah, serta berbiaya rendah. Wahana UAV juga efektif dalam pengambilan foto udara pada spot kecil lokasi pemetaan. Penggunaan wahana UAV dalam pemotretan udara telah menggunakan sistem robotik sehingga meminimalkan kesalahan operator dalam pengendalihan wahana karena terbang wahana dilakukan secara full autopilot sistem hingga parameter yang dipelukan sesuai kaidah fotogrametri tetap terjaga
Baca Juga :
1. Jasa Pemetaan Foto Udara UAV
2. Drone Multicopter, Salah Satu Alternatif Pemetaan Yang Ringkas dan Cepat
Wahana UAV memberikan kontribusi pemetaan secara fotogrametri hingga pemetaan dapat dilakukan secara relatif cepat, akurat, fleksible, berbiaya rendah (low cost) dengan tetap menjaga kualitas resolusi spasial dan meminimalkan resiko pada wilayah beresiko tinggi. Beberapa teknologi untuk mendapatkan data spasial, misal pengukuran teristris, remote sensing, hingga citra satelit relatif masih sangat mahal dan memerlukan waktu lama dalam akuisisi datanya. Misalnya penggunaan citra satelit, informasi obyek spasial yang didapatkan tidak up to date, biasanya citra satelit menggambarkan kenampakan obyek hingga beberapa bulan sebelumnya. Oleh karena itu pemetaan wilayah gunung, wahana UAV dalam pemotretan udara sesuai kaidah fotogrametri merupakan wahana alternatif yang cukup efektif.
Menurut kamus besar Wikipedia, fotogrametri atau aerial surveying merupakan teknik pemetaan menggunakan wahana foto udara. Hasil pemetaan secara fotogrametrik berupa peta foto dan tidak dapat dijadikan dasar atau lampiran penerbitan peta. Pemetaan secara fotogrametrik tidak dapat lepas dari referensi pengukuran secara terestris, mulai dari penetapan ground controls (titik dasar kontrol) hingga kepada pengukuran batas tanah. Batas-batas tanah yang diidentifikasi pada peta foto harus diukur di lapangan secara terestris. Menurut Van Hoeve Fotogrametri adalah suatu metode atau cara untuk mengkonstruksikan bentuk, ukuran dan posisi pada suatu benda yang berdasarkan pemotretan tunggal maupun stereoskopik. (Baca Juga : Mengenal Fotogrametri, Salah Satu Cabang Keilmuan Geodesi)
Salah satu wahana yang paling sering digunakan untuk akuisisi data foto adalah pesawat jenis fix wing. Pesawat ini terbang menggunakan sayap di kedua sisinya. Dengan menggunakan tenaga elektrik dan ditarik oleh baling-baling (propeller) serta pemrograman autopilot system wahana dapat melakukan pemotretan sesuai jalur terbang yang dibuat. Seperti apa kelanjutannya pemetaan foto udara menggunakan fix wing ini? akan kita ulas bersama di tulisan kami selanjutnya. Salam Survey and Mapping.
Demikian artikel mengenai pemetaan menggunakan foto udara – part 1. Kami dari WGS-engineering selaku penyedia jasa survei dan pemetaan juga menyediakan jasa pemetaan menggunakan foto udara, jika tertarik menggunakan jasa pemetaan menggunakan drone multipcopter dari kami bisa menghubungi portal informasi berikut ini
Email : admin@jasaukurtanah.com
Telkomsel : 0813-4410-4546 (Telf/Text/Whatsapp)
Indosat : 085-729-578-149 (Telf/Text/Whatsapp)
Jika ada pertanyaan atau diskusi lebih lanjut bisa menuliskannya di kolom komentar atau mengirimkan ke email diatas. Simak terus artikel-artikel dari jasaukurtanah.com untuk mendapatkan informasi dan berita terbaru dari dunia survei dan pemetaan. Salam Survey Indonesia.